Lomba Tingkat II Kwaran Mungkid Tahun 2011

TAK ADA KATA SIA-SIA DALAM SETIAP PERJUANGAN

     "Tak ada kata sia-sia dalam setiap langkah perjuangan". Seperti itulah kata yang cocok untuk meredakan amarah kita setelah susah payah berusaha, tapi hasilnya tak seperti yang diharapkan. Tugas kita adalah berusaha alias ikhtiar dengan sungguh-sungguh, hasilnya serahkan semuanya pada Allah SWT. Karena hanya Allah-lah Yang Maha Menentukan.
     Bukankah nilai sebuah proses itu lebih berharga daripada hasil yang kita peroleh? Tak akan ada hasil yang maksimal kalau tidak ada proses yang maksimal pula. Pepatah Arab mengatakan, "Barang siapa yang bersungguh-sungguh akan mendapatkannya (apa yang ia usahakan, red)." Ketika kita mendapatkan nilai  85 dengan usaha (proses) yang sungguh2 akan lebih bermakna daripada nilai 100, tapi dilakukan dengan cara curang. Percuma kan kalau kita memperoleh gelar juara hanya di hadapan manusia, sementara kita tidak menjadi juara di hadapan Allah... Memang, menjadi juara adalah harapan dan impian kita dalam setiap perlombaan. Akan tetapi, kita harus ingat betul bahwa hanya dengan ridha Allah-lah kita bisa mendapatkan gelar juara itu.

     Hari ini Rabu, tanggal 28 September 2011 Kwaran Mungkid mengadakan Lomba Tingkat II. LT tahun ini diikuti oleh 41 SD/MI se kecamatan Mungkid. Tak ketinggalan SDIT Zaid bin Tsabit juga ikut mengirimkan 2 regunya yang selalu bersiap siaga. Seperti halnya maskot peringatan 50 tahun Gerakan Pramuka, kelompok ikhwan memilih regu Elang yang beranggotakan Akhmil Faza Ghani, Faisal Muqsith, Faisal Ibrahim Rabbani, Febri Arianto Cahya Saputra, Muhammad Alfin Firdaus, Muhammad Rosyid Zulkarnain, Feri Rizqi Setiawan, Pandu Ardiansyach, Ilyas Daffa Fadhlurrahman, Akhlis Dzakira Lokeswara, Naufalimam 'Ariq 'Ayyasy, dan Muhammad Irvan Alamsyah. Sedangkan kelompok akhwat memilih menggunakan regu kebanggaan mereka, Lili, dengan anggotanya Khairin Yonni Kusumawati, Ana Mar'atush Sholihah, Rissa Khairinaa, Shofiya Izzatus S, Afifatul Husna Al Adila, Aqilah Abdillah Haqqi, Tifla Maulida Hasanah, Laili Salma Pinasthi, Chalidatuzia Aurelika Ibrani, Alya Auni Mahfuzah, Putri Pertiwi, dan Qonita Tsania Zahidah.
     Hari yang cukup melelahkan... Acara yang dijadwalkan jam 07.00 - 14.00 berjalan ngaret. Pagi hari  jam 06.33 penulis harus berkeliling menempelkan tanda pos dan memberi tanda arah jalan, padahal itu bukan tugasnya, hanya sekedar membantu. Upacara pembukaan baru bisa dimulai sekitar jam 8. Dan yang luar biasanya lagi (sampai membuat banyak pihak jengkel), acara baru ditutup sebelum adzan Maghrib berkumandang. "Ya, inilah LT terlama", kata sekretaris panitia. Kekacauan acara tidak hanya terjadi di waktu, tapi secara teknis juga bisa dikatakan semrawut. Pembagian juri yang tidak disesuaikan dengan keahlian membuat proses penilaian juga terhambat. Bahkan pemberitahuan ke sekolah-sekolah sendiri mendadak.
     Latihan 10 hari nonstop, ketinggalan materi pelajaran, bahkan sampai ikhlas mengikuti ulangan susulan, tak membuat surut semangat regu Elang dan regu Lili. Semangat mereka semakin membara ketika hari-hari terakhir latihan. Tak ada hasil tanpa usaha yang sungguh-sungguh, menjadi salah satu prinsip juang mereka. Ketika cheking akhir diadakan, ternyata ada 2 materi yang belum dilatihkan, mengayun dan KIM. Tapi tak ada kata menyerah dalam hati mereka. Karena perjuangan sesungguhnya adalah ketika mereka berada di lapangan. Sebenarnya ada alasan khusus mengapa 2 materi tersebut tidak dilatihkan, yakni karena materi tersebut sudah pernah digunakan untuk latihan sebelum lomba.
     Setelah berjuangan dengan penuh semangat, akhirnya sampai juga mereka di pos terakhir, kesenian. Pos tempat penulis jaga. Pos yang membuat kaget, karena proses penilaian tidak seperti yang dilatihkan. Awalnya sempat bingung mau dibuat bagaimana. Di sekolah, mereka latihan keseniannya terpisah, ikhwan Atraksi Kobro dan akhwat Tari Saman. Akan tetapi, ternyata penilaiannya 1 gugus depan ikhwan-akhwat digabungkan. Atas inisiatif pembina pendamping, akhirnya kedua kesenian tersebut dipadukan. Dan alhamdulillah akhirnya mereka bisa menampilkan yang luar biasa.
     Kegigihan usaha mereka tak sia-sia. Hasilnya jauh dari perkiraan dan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Regu Elang berada di peringkat 12 dan regu Lili keluar sebagai Regu Tergiat 2. Sayangnya, kebiasaan buruk itu memang susah dirubah, mereka terburu-buru untuk pulang sebelum upacara penutupan. Yach...akhirnya tahun ini kita bisa mendapat gelar Regu Tergiat 2 Putri, tapi belum bisa membawa pulang piala dan piagam penghargaannya. Karena sesuai dengan peraturan yang telah disepakati bersama ketika rapat Temu Teknis, "Apabila yang menjadi Regu Tergiat meninggalkan lokasi sebelum upacara penutupan selesai atau regu tidak setelah diumumkan kejuaraannya, maka regu tersebut dianggap gugur sebagai juara dan digantikan oleh urutan peringkat di bawahnya." Sedangkan regu Lili hanya tinggal 2 anggotanya yang mengikuti upacara penutupan.
     Apapun yang terjadi, nasi sudah menjadi bubur, tak akan berubah menjadi beras lagi. Sesuatu yang telah terjadi tak akan terulang walaupun hanya sekali. Intinya, bersyukurlah... usaha kalian tidak sia-sia. Kalian telah membuktikan bahwa Pramuka SIT bisa bersaing melawan Pramuka yang lain dan kalian tetap menjadi Juara Kebanggaan SDIT Zaid bin Tsabit. Baik regu ikhwan maupun akhwat, tetaplah berjuang, tetaplah menjadi manusia-manusia terpilih untuk membanggakan Islam. Akan tetapi, biar bagaimanapun tetep gak boleh sombong... Belajarlah dari pengalaman, karena pengalaman itu adalah guru yang paling berharga. Pramuka SIT...: Bersiap Siagalah! Allahu Akbar!

Download Rekap Nilai LT II Kwaran Mungkid Tahun 2011 di sini

Foto-foto Kegiatan Lomba Tingkat II Kwaran Mungkid Tahun 2011
Kamabigus SDIT Zaid bin Tsabit dalam Upacara Pembukaan

Kagudep dan salah satu Pembina Penggalang SDIT Zaid bin Tsabit

Regu Elang saat Upacara Pembukaan

Regu Lili saat Upacara Pembukaan

Ketangkaasan Melompat

Ketangkasan Menaksir

Meski Penuh Kesibukan, Sholat Tak Ditinggalkan...

Ketangkasan Meniti Bambu

"Lapor! Regu Lili Siap Melaksanakan Tugas dari Kakak."

Konsentrasi, Tekpram Semaphore oleh Kak Ul-ul (Miftakhul)

 
 
Pentas Seni


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages