Suka Duka PETUAH (Perkemahan Sabtu Ahad)



Suka Duka PETUAH 
(Perkemahan Sabtu-Ahad)
(Ditulis oleh: Regu Lili)






Matahari terik menyinari siang yang penuh keceriaan. Kami berangkat dari rumah dengan penuh harapan. Berharap, kami pulang dengan membawa kemenangan. Bukan hadiah yang kami inginkan, melainkan senyuman  kebahagiaan dari sebuah perjuangan dan kemenangan. Dengan penuh kesiapan mental dan perjuangan, kami mulai melangkahkan kaki untuk berjuang dengan semata-mata mengharap ridha Allah melalui PETUAH ini.
Sesampainya di lokasi, kami merasa sangat gembira. Karena, kami dapat bertemu dengan teman-teman, dan kakak-kakak pembina. Kegembiraan kami diwarnai dengan lantunan musik bertemakan kePramukaan. Setelah semua anggota regu Lili berkumpul, mulailah kami mendirikan tenda. Dengan didirikannya tenda ini, kami berharap nantinya tenda ini akan menjadi saksi perjuangan regu Lili selama menjalani PETUAH  ini.
Didirikanlah tenda regu Lili dengan dengan penuh semangat. Dalam pendirian tenda tersebut, kami dibantu oleh kakak pembina. Setelah ± 15 menit, berdirilah dengan kokoh tenda regu Lili. Ditancapkanlah tongkat yang diujungnya terdapat  bendera regu Lili didepan tenda regu Lili. Berkibarlah bendera regu Lili karena tertiup oleh angin.
Selang tidak beberapa lama, terdengar suara peluit dari arah kakak pembina. Suara peluit itu mengisyaratkan bahwa seluruh peserta PETUAH diharapkan  segera berbaris. Walaupun dalam kondisi hujan, upacara tetap dilaksanakan. Upacara berlangsung secara hikmat.
Pada pertengahan upacara, salah satu kakak pembina membacakan tata tertib perkemahan. Kami sangat memperhatikan apa yang dibacakan kakak pembina. Rasa kurang yakin menyelimuti benak kami. Namun dengan membaca Basmallah, kami mengawali perkemahan ini.
Setelah melaksanakan upacara pembukaan, kami mengambil mukena dan sajadah untuk bergegas ke masjid Desa Kaweron. Disana, kami melaksanakan ibadah Sholat Ashar. Kamipun berdoa “Ya Allah… jadikanlah regu Lili pemenang dalam PETUAH ini, berikanlah yang terbaik bagi Regu Lili Ya Allah…Amin.” Kami berdoa dengan khusyuknya. Setelah selesai menunaikan Sholat Ashar, kami kembali ke lapangan Kaweron.
Sesampainya di lapangan, kami bermain games. Pada waktu itu, kakak pembina membacakan peraturan games.  Games itu sangat seru. Dari games itu kami merasa sangat senang dan terhibur.
Setelah games itu selesai, kami disuruh membentuk lingkaran besar. Rupanya, kami mendapat sebungkus nasi. Nasi itu nantinya akan menjadi makan malam kami. Walaupun seadanya, kami merasa sangat senang. Karena kami jarang menikmati suasana seperti itu.
Makan malampun telah selesai. Rasanya tenaga kami telah terisi kembali. Rasa lelah sudah hilang dari benak kami. Kamipun bergegas mengambil mukena untuk menunaikan ibadah Sholat Maghrib. Namun, kali ini kami tidak menunaikan ibadah Sholat Maghrib di masjid melainkan kami menunaikan ibadah Sholat Maghrib di tengah lapangan Desa Kaweron. Karena keterbatasan waktu, kami menunaikan ibadah Sholat Maghrib dijama’ dengan Sholat Isya’. Karenanya, ibadah Sholat kami terasa sangat lama. Tidak lupa, kami kembali berdoa kepada Allah agar regu Lili dapat meraih kemenangan.
Selesai menunaikan ibadah Sholat, kamipun kembali ke tenda. Kami merasa kaget, karena tenda sudah dalam keadaan rapi. Rupanya, salah satu teman kami yang merapikannya. Kami merasa sangat senang dan berterimakasih kepadanya. Tak terasa, sedemikian senangnya hingga kami lupa bahwa ada tugas bagi setiap regu  untuk tilawah. Pada awalnya, kami bingung akan membaca surat apa. Namun, menurut salah satu  kakak pembina yang pada saat itu menjadi pembimbing kami, kami disuruh membaca surat Al-Baqarah. Kamipun segera tilawah. Ayat-ayat Al-Qur’an-pun dilantunkan. Tenda serasa sejuk, dingin dan nyaman. Malam yang gelap terasa   terang. Matahari terasa masih bersinar. Kamipun merasa lebih tenang dan yakin bahwa kami akan meraih kemenangan.
Setelah itu, masing-masing anggota regu Lili bersiap-siap menampilkan kreatifitas ekstrakurikulernya masing-masing. Pada waktu itu, kami merasa sangat gembira karena kami dapat bernyanyi bersama teman-teman. Disitu, kami merasa bahwa kami adalah saudara.
Setelah kurang lebih 1,5 jam kegiatan bisulampun selesai. Kami segera menuju tenda untuk bersiap-siap istirahat. Tidak selang beberapa lama terdengar suara rintik-rintik hujan membasahi tenda kami. Airpun merembes dari bawah tenda. Kamipun segera memindah barang-barang kami ke GOR. Sesampainya di GOR, ternyata ada salah satu barang penting yang masih tertinggal di tenda.
Namun, sesampainya di tenda kami merasa sangat kaget dan bingung karena hampir semua barang milik kami basah terkena air hujan. Pada waktu itu, kami bingung akan berbuat apa. Sebab, tenda kami sudah dalam keadaan sangat berantakan dan banjir. Namun, kami berusaha menenangkan diri kami masing-masing dan segera kembali ke GOR. Kamipun segera beristirahat.
Tak terasa hari sudah berganti pagi. Kamipun melaksanakan jerit malam. Sebelumnya, ketua regu sudah berpesan kepada kami semua untuk tidak lupa berdo’a dan selalu berpikir positif. Dan dengan rahmat Allah, semua anggota regu Lili berhasil melaks anakan jerit malam dengan baik meski masih dalam keadaan mengantuk dan lelah.
Setelah melaksanakan jerit  malam, kamipun melaksanakan ibadah shalat Shubuh dan Tahajud. Setelah melaksanakan shalat Shubuh, bapak guru yang mengimami kami, membacakan do’a. Kami  merasa terharu. Air mata membasahi pipi kami. Namun, air mata itu tidak membuat kami bersedih hati.

Setelah melaksanakan ibadah shalat Shubuh, kakak pembina mengijinkan kami untuk kembali ke tenda masing-masing. Kamipun menggunakan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya untuk  membersihkan dan merapikan tenda. Selama ± 5 menit, akhirnya tenda regu Lili sudah bersih dan rapi. Senyumanpun tersungging dari bibir kami.

Setelah merapikan tenda, kamipun berganti baju olahraga untuk segera melaksanakan senam pagi. Senam itu membuat rasa lelah kami hilang. Badan kami menjadi segar kembali. Otot-otot dibadan kami yang tadinya kaku menjadi lentur dan lemas kembali.
Senam pagipun telah selesai. Sekarang, waktunya kami melaksanakan kegiatan kunjungan industri. Tempat yang terletak cukup jauh dari lokasi perkemahan, membuat kami harus berjalan sejauh kurang lebih setengah kilo. Walaupun merasa lelah, kami tetap bersemangat.
Setelah menempuh waktu selama ±15 menit, akhirnya kami sampai di lokasi kunjungan industri. Tempat yang kami kunjungi adalah sebuah toko yang cukup terkenal karena pembuatan tape ketannya. Toko ini bernama “Tape Ketan Muntilan.”
Disana, kami disuruh membuat sebuah laporan tentang kunjungan industri tersebut. Kamipun berusaha membuat laporan dengan sebaik mungkin. Banyak sekali informasi yang kami dapatkan tentang toko “Tape Ketan Muntilan”. Karena terlalu sibuk untuk  mencari data laporan, beberapa anggota regu Lili menjadi lupa untuk membeli oleh-oleh. Memang, pada waktu itu kami sama sekali tidak memikirkan oleh-oleh. Kami hanya mementingkan  tugas laporan saja. Karena menurut kami, membuat laporan lebih penting daripada membeli oleh-oleh.
Setelah melakukan kegiatan kunjungan industri, kami kembali berjalan untuk melanjutkan ke kegiatan selanjutnya yaitu susur sungai. Rencananya, kami akan menyusuri sungai Blongkeng. Letak sungai ini tidak terlalu jauh dari lapangan Desa Kaweron.
Pada kegiatan kali ini, banyak sekali suka duka kami. Salah satunya ketika anggota salah satu anggota  regu Lili terpeleset, ada kakak  pembina yang menolongnya. Namun, ketika kakak pembina tersebut menolongnya, malah sandal kakak pembina itu hilang. Sehingga, bagi kami itu sangat berkesan. Karena, bagaimanapun  pengorbanan seorang guru harus tetap kita hargai. Selain cerita tersebut, masih banyak cerita yang berkesan kami.
Setelah kami selesai menyusuri sungai, kami diijinkan kembali ke lapangan dan beristirahat ditenda masing-masing. Kami pulang dalam keadaan baju kotor dan basah. Sesampainya dilapangan, kami langsung beristirahat di tenda. Sesampainya ditenda kami menerima informasi bahwa nilai kebersihan tenda regu Lili tertinggi. Namun, informasi ini tidak membuat kami puas. Informasi itu hanya menjadi penyemangat bagi kami karena masih banyak nilai yang belum kami ketahui informasinya.
Tidak selang beberapa lama kakak pembina membacakan sebuah pengumuman kepada semua peserta PETUAH agar segera berganti seragam Pramuka. Kamipun segera melaksanakan perintah tersebut. Kemudian kami segera menuju lapangan untuk melaksanakan upacara penutupan. Upacara penutupan berjalan secara khidmad.
Pada akhir upacara, kakak pembina membacakan siapa saja regu yang mendapatkan juara (hadiah). Kami merasa cemas dan penuh harapan bercampur rasa kurang yakin. Namun, kami sangat kaget ketika kakak pembina mengumumkan bahwa regu Lili memenangkan 3 (tiga) kategori. Kami merasa sangat senang. Semua ini adalah perjuangan kami bersama. Kami berharap hadiah yang kami terima adalah penyemangat dan motivasi bagi kami semua untuk terus berjuang dan berkarya sebagai Pramuka Indonesia.
Kamipun kembali ke tenda dengan membawa tiga hadiah. rasa senang dan bangga menyelimuti perasaan dalam hati kami.  Kamipun segera membagikan hadiah tersebut kepada masing-masing anggota regu. Namun dikarenakan waktu yang tidak cukup, kami membagikan sebagian hadiahnya esok hari di sekolah. Salah satu anggota regu kami membawa pulang hadiah tresebut.
Untuk meraih kemenangan ini, tentunya kami sudah banyak berkorban.  Kami berkorban seluruh jiwa dan raga kami. Tetes keringat tak kami hiraukan. Bahkan kami harus mengorbankan barang bawaan kami. Salah satunya adalah ketika kami mengorbankan handuk untuk mengelap tenda. Karena, pada waktu itu tenda kami sangat kotor terkena lumpur dan air hujan.
Masih banyak pengorbanan lagi yang kami korbankan. Banyak sekali suka duka yang kami alami. Itu semua mambuat kami semakin  merasakan indahnya  persahabatan. Pengalaman ini tidak akan kami lupakan seumur hidup kami. Kami ingin dapat kembali melaksanakan PETUAH. Seakan-akan kami tidak ingin mengakhiri PETUAH ini.
Hanya do’a yang dapat kami ucapkan. Kami berdo’a bahwa suatu saat nanti kami dapat merasakan kembali indahnya suasana yang kami rasakan pada saat PETUAH ini.  Rasa sedih dan senang bercampur saat kami harus mengakhiri PETUAH ini. Namun rasa senang juga kami rasakan karena kami dapat kembali bertemu keluarga kami setelah ± 1 hari tidak bertemu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages