“ Call The Winner”, Tingkatkan Kadar Aktivitas Siswa

 

“ Call The Winner”,  Tingkatkan Kadar Aktivitas Siswa

 



Oleh Ristina Susanti, S.T.P, S.Pd., Gr.

Kepala SD IT Zaid bin Tsabit, Mungkid, Magelang

 

Strategi pembelajaran pada prinsipnya digunakan guru untuk mengaktifkan siswa dalam belajar  baik mental maupun emosionalnya. Dalam sebuah kelas, seringkali ada siswa yang cukup diam mendengarkan tanpa diikuti aktivitas lainnya. Hal ini juga terjadi di kelas V (lima) SD IT Zaid bin Tsabit, Mungkid. Masih ada siswa yang tidak mampu menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai waktu yang ditentukan.  Hal ini terjadi karena kurangnya motivasi pada siswa.

Motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktivitas. Motivasi akan menentukan seseorang berhenti atau terus bergerak.  Menurut Bophy (1987), definisi pengertian motivasi belajar  adalah sebagai a general state, dalam hal ini motivasi belajar adalah suatu watak yang permanen yang mendorong seseorang untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan dalam suatu kegiatan belajar. Motivasi belajar juga sebagai a situation-specific state, motivasi belajar muncul karena keterlibatan individu dalam suatu kegiatan tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), motivasi terbagi dua yaitu motivasi yang timbul dari dalam individu untuk berbuat sesuatu (motivasi intrinsik), dan motivasi yang timbulnya dari luar individu (motivasi ekstrinsik).

Dalam mendukung proses pembelajaran yang efektif, maka perlu perlu adanya upaya untuk membangkitkan motivasi siswa, sehingga siswa terpacu untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Penulis berusaha  memecahkan permasalahan rendahnya motivasi dan kadar aktivitas siswa dengan permainan yang disebut “Call The Winner”. Harapannya permainan ini bisa menjadi motivasi ekstrinsik yang mampu mendorong siswa meningkatkan kadar aktivitasnya dalam kegiatan pembelajaran.

Langkah-langkah permainan “Call The Winner” adalah sebagai berikut; pertama, guru memberikan beberapa soal yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Kedua, guru menuliskan kata “The Winner” di papan tulis yang diikuti peringkat 1 sampai dengan 10 (atau sesuai kebutuhan, misal sampai sejumlah siswa di kelas tersebut). Ketiga, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal tersebut. Keempat, saat waktu hampir habis guru meminta siswa yang sudah selesai mengerjakan untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya. Guru memanggil siswa dengan berteriak “The Winner” . Kelima, guru menuliskan nama-nama siswa yang menjadi “The Winner” sesuai kecepatan dan ketepatannya. Keenam, guru meminta siswa yang mendapat predikat “The Winner” untuk menjadi tutor bagi temannya yang kesulitan menyelesaikan pekerjaannya. Lalu, setelah semua siswa selesai mengerjakan guru memberikan apresiasi kepada para “The Winner” dan semua siswa.

Setelah dilakukan percobaan selama kurang lebih 5 tahun khususnya dalam mata pelajaran Matematika, maka penulis bisa menyimpulkan bahwa permainan “Call The Winner” mampu memotivasi siswa untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan waktu dan hasil yang tepat. Yang perlu diperhatikan dalam permainan ini adalah bagaimana caranya agar semua siswa baik yang berkemampuan belajar tinggi maupun rendah mempunyai kesempatan menjadi “The Winner”, sehingga tidak hanya siswa berprestasi bagus saja yang mampu menjadi “The Winner”. Di samping itu, guru juga perlu memberikan kata-kata motivasi yang menimbulkan kepercayaan diri semua siswa. (Almaghali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages