Gelar Karya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dan Khatmil Qur'an SD IT Zaid bin Tsabit Blondo Mungkid



 Gelar Karya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dan Khatmil Qur'an SD IT Zaid bin Tsabit Blondo Mungkid


Momentum yang dinantikan oleh semua siswa adalah Khatmil Qur'an. Bagaimana tidak, pada tanggal 3 Juni 2023, siswa yang berhasil mengkhatamkan Al Qur'an akan mendapatkan penghargaan dari sekolah. Khatmil Qur'an Tahun Pelajaran 2022/2023 diikuti oleh 93 siswa dari kelas 3 sd kelas 6. Dengan rincian sebagai berikut: 

Kelas 3 : 11 anak

Kelas 4 : 7 anak

Kelas 5 : 14 anak

Kelas 6 : 61 anak

Rangkaian Khatmil Qur'an kali ini bersamaan dengan Gelar Karya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) untuk kelas 1 dan 4. Tema yang diusung "Wujudkan Generasi Wirausahawan yang Tangguh dan Berjiwa Qur'ani". 

Dalam sambutannya Kepala SekoIah, Ibu Ristina Susanti, S.T.P., S.Pd., Gr. mengatakan: "Siswa SD IT Zaid bin Tsabit harus mempunyai jiwa kewirausahaan yang tangguh, sehingga kelak bisa mengahadapi tantangan zaman yang begitu dahsyat. Siswa harus mempunyai skill yang kreatif dan inovatif dalam mengemas usaha jika kelak akan mengembangkan kewirausahaan. Di sisi lain, dalam jiwa seorang wirausahawan harus tertanam karakter yang melekat yaitu karakter Qur'ani. Dengan karakter ini akan melahirkan wirausahawan yang sukses dunia akhirat. "Sementara Bpk Sunarso, S.Si., selaku Ketua Komite memberikan nasehat: "Siswa yang berakhlaq dan bertaqwa harus menjadi generasi Qur'an yang beradab. Al Qur'an dan Pancasila harus sejalan selaras. Akhlaq Qur'ani harus menjadi cerminan siswa SD IT Zaid bin Tsabit. Khatmil Qur'an ditutup dengan do'a oleh Bapak Abdul Rozaq, S.Pd.I, M.Pd. selaku sekretaris YPASI. 

Acara dilanjutkan dengan penampilan tari massal Gugur Gunung yang dibawakan oleh siswa kelas 1 dan 4. Siswa sangat antusias membawakan tarian tersebut. Setelah itu siswa menuju halaman dalam sekolah. Terdapat beberapa stan karya siswa baik berupa karya seni maupun makanan dan minuman. 

Suasana disulap menjadi pasar layaknya pasar tradisional yang sering siswa kunjungi. Ada beraneka barang yang dijual. Tentunya menambah semangat siswa dalam melatih jiwa wirausahanya. Setelah barang dagangannya laku terjual, tak lupa siswa menyisihkan sebagian laba hasil dagangannya untuk sedekah.

(HUMAS ZABITSA)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages