MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

 

MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW 

Oleh Siti Waripah, S.Pd., Gr.


Model pembelajaran Jigsaw adalah salah satu strategi belajar kooperatif yang efektif untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam model ini, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, dan setiap kelompok mendapatkan tugas untuk mempelajari bagian tertentu dari materi pelajaran. Kemudian, siswa dari berbagai kelompok yang mempelajari topik yang sama berkumpul untuk mendiskusikan dan memahami materi tersebut. Setelah diskusi, mereka kembali ke kelompok asalnya untuk menjelaskan hasil diskusi kepada teman-teman sekelompok mereka.


Langkah-langkah Penerapan Model Jigsaw

1.       Pembentukan Kelompok Awal

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang beranggotakan 3-6 siswa. Setiap kelompok disebut sebagai kelompok asal.

2.       Pembagian Materi

Materi pelajaran dipecah menjadi beberapa bagian yang berbeda. Setiap anggota kelompok asal mendapatkan satu bagian materi yang berbeda-beda untuk dipelajari secara mendalam.

3.       Kelompok Ahli

Setelah menerima tugas materi, siswa yang mempelajari bagian yang sama dari setiap kelompok asal berkumpul untuk membentuk kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, mereka berdiskusi untuk saling berbagi pemahaman dan menyusun strategi untuk menyampaikan materi tersebut kembali kepada kelompok asal mereka.

4.       Kembali ke Kelompok Asal

Setelah diskusi dalam kelompok ahli selesai, siswa kembali ke kelompok asalnya. Di sini, setiap anggota bertindak sebagai "guru" yang menjelaskan materi yang telah dipelajarinya kepada anggota kelompok yang lain.

5.       Presentasi dan Diskusi

Setelah setiap anggota selesai menjelaskan bagiannya, kelompok dapat melakukan diskusi untuk memastikan seluruh anggota memahami materi secara keseluruhan.

6.       Evaluasi

Guru memberikan penilaian baik secara individu maupun kelompok berdasarkan hasil pemahaman dan partisipasi siswa selama proses pembelajaran.

 



Keunggulan Model Pembelajaran Jigsaw

a)        Meningkatkan Kerjasama

Jigsaw mendorong siswa untuk bekerja sama dalam memahami materi. Setiap siswa bertanggung jawab atas pemahaman teman-temannya, sehingga kolaborasi menjadi kunci keberhasilan.

b)       Memaksimalkan Partisipasi Siswa

Model ini memastikan setiap siswa aktif berperan, baik saat berdiskusi di kelompok ahli maupun saat mengajar di kelompok asal. Ini meminimalkan potensi dominasi oleh siswa tertentu dan menghindari adanya siswa yang pasif.

c)        Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi

Siswa dilatih untuk menyampaikan informasi secara efektif kepada teman-temannya. Ini membantu dalam meningkatkan keterampilan berbicara di depan orang lain serta kemampuan menyimak secara aktif.

d)      Mengembangkan Rasa Tanggung Jawab

Setiap siswa bertanggung jawab atas bagian materi yang harus ia kuasai dan ajarkan kepada kelompoknya. Hal ini membangun rasa tanggung jawab pribadi dan kolektif terhadap keberhasilan belajar kelompok.



Tantangan dalam Penerapan Model Jigsaw

-                  Meskipun efektif, penerapan model Jigsaw juga memiliki tantangan. seperti, memerlukan persiapan yang matang dari guru dalam membagi materi dan mengelola waktu. Selain itu, jika ada siswa yang tidak serius saat berdiskusi di kelompok ahli, informasi yang disampaikan kepada kelompok asal bisa menjadi tidak maksimal.

-          Model pembelajaran Jigsaw adalah metode yang efektif dalam meningkatkan keterlibatan dan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran. Dengan kolaborasi yang baik, siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga dari teman-teman sekelas mereka. Hal ini menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan interaktif, di mana siswa merasa lebih bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri serta pembelajaran teman-temannya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages