“PEDATI BESI” PEMBELAJARAN DIFERENSIASI BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS SENI

  

Pedati Besi”

Pembelajaran Diferensiasi Berbasis Teknologi untuk Mengembangkan Kreativitas Seni

Ditulis oleh Siti Waripah, S. IKom., S.Pd., Gr.

 

Pembelajaran diferensiasi merupakan pendekatan yang menyesuaikan metode dan strategi pengajaran dengan kebutuhan belajar masing-masing siswa. Di dalam kelas, siswa memiliki kemampuan, minat, dan kesiapan  belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dengan menggunakan aplikasi  teknologi, guru dapat menyajikan materi dengan cara yang lebih variatif dan personal, sehingga siswa dapat memahami konsep-konsep yang disampaikan sesuai dengan potensi dan kesiapan  belajar mereka.

Teknologi memainkan peran penting dalam diferensiasi pembelajaran. Dengan adanya perangkat seperti tablet, laptop, dan aplikasi edukatif, guru dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan.Dalam hal ini pembelajaran diferensiasi yang dilakasanakan dengan Mengintegrasikan  AR( Augmented Reality), yaitu teknologi yang menggabungkan konten digital dengan dunia nyata. AR dapat menampilkan objek maya 2D atau 3D ke dalam dunia nyata .Materi alat gerak manusia, yang mencakup kerangka, otot, dan syaraf, merupakan topik yang kompleks dan membutuhkan visualisasi yang baik agar siswa dapat memahaminya.

Dalam konteks pembelajaran alat gerak pada manusia, proses ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu:

 

1.      Tahap Persiapan

  • a.       Melaksanakan asesmen  awal.
  • Asesmen awal dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap 1 melakukan asesmen diagnostik non kognitif untuk memetakan minat, hobi, dan gaya belajar. Untuk memudahkan saya dalam  asesmen ini, saya memanfaatkan aplikasi Google Form.Tahap 2 melakukan asesmen diagnostik kognitif, untuk memetakan kesiapan belajar murid terhadap materi yang akan dipelajari Pelaksanaan asesmen ini saya lakukan dengan memberikan soal yang dikerjakan peserta didik dalam bentuk lembaran kertas.
  • b.  Mengidentifikasi hasil asesmen diagnostik yang akan dijadikan sebagai sumber dalam merancang pembelajaran diferensiasi, menyiapkan modul ajar, media pembelajaran yang yang akan digunakan, asesmen, dan pembagian kelompok murid sesuai dengan kesiapan belajar dan minat peserta didik.

 

2.      Tahap Pelaksanaan


  • a.  Kegiatan pembukaan seperti mengucapkan salam, berdoa,apersepsi dan melibatkan peserta didik dalam membuat kesepakatan belajar guna menumbuhkan komitmen bersama antara guru dan peserta didik selama kegiatan pembelajaran.
  • b.  Menyampaikan tujuan pembelajaran dan menyajikan  materi alat gerak yang diambil dari assembler      edu yang menyajikan gambar berbentuk AR (Augmented Reality) dilanjutkan dengan diskusi terkait      materi.yang disajikan untuk melibatkan murid aktif di dalam pembelajaran.
  • c.   Mengajak peserta didik  ke laboratorium komputer untuk mengakses  matei belajar berbasis AR (Augmented Reality).
  • d.    Membagi murid ke dalam kelompok kecil berdasarkan kesiapan dan minat dalam seni yaitu kelompok menari, kelompok menyanyi, kelompok seni rupa dan kelompok baris berbaris Selain itu, peserta didik dengan kategori kesiapan belajar rendah akan dipasangkan ke dalam kelompok dengan murid kategori kesiapan belajar sedang dan kesiapan belajar tinggi, dan kesiapan belajar tinggi bertindak sebagai narasumber dalam diskusi kelompok.
  • e.       Peserta didik melakukan diskusi di dalam kelompok dengan panduan dari LKPD yang sudah dibagikan dan selanjutnya diarahkan untuk membuat karya sesuai dengan minat dalam seni.
  • f.        Mempresentasikan hasil proyek berupa karya seni  yang telah dibuat di depan kelas.
  • g.          Merefleksikan pembelajaran melalui “circle time” tanya jawab dengan peserta didik terkait apa yang sudah dipelajari dan juga perasaan murid setelah pembelajaran. "Circle time" adalah sarana yang sangat berharga untuk memfasilitasi refleksi pembelajaran. Dengan memberikan ruang bagi siswa untuk berbagi pengalaman, perasaan, dan pemikiran mereka, kita dapat membantu mereka menjadi pembelajar yang lebih aktif, mandiri, dan bermakna.
  • h.      Kegiatan ditutup dengan menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan selanjutnya.

3.      Strategi Diferensiasi

  • a.       Diferensiasi proses  yaitu pembagian murid ke dalam kelompok. Pada kegiatan menyajikan AR (Augmented Reality), peserta didik berada dalam kelompok besar. Pada kegiatan diskusi murid dibagi ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang setiap kelompok.
  • b.      Diferensiasi konten yaitu peserta didik dibagi berdasarkan minat terhadap seni, yaitu kelompok menari,kelompok menyanyi ,kelompok seni rupa.Dari pembagian kelompok ini mereka belajar dari sumber belajar yang berbeda sesuai minat mereka.
  • c.       Diferensiasi produk yaitu setiap kelompok membuat proyek yang diminati sesuai kesepakatan kelompoknya Setelah siswa memahami konsep dasar tentang alat gerak manusia, mereka diberikan kebebasan untuk memilih bagaimana mereka akan mengekspresikan pemahaman mereka. Siswa dapat memilih untuk menciptakan karya seni melalui tiga pendekatan utama: seni tari, menyanyi, atau seni rupa. Dengan cara ini, pembelajaran menjadi lebih personal, memungkinkan siswa untuk menyalurkan kreativitas mereka dengan cara yang paling mereka sukai.

    

       Pembelajaran diferensiasi berbasis teknologi memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan pemahaman mereka melalui berbagai bentuk seni, termasuk tari, menyanyi, dan seni rupa. Dengan pendekatan ini, proses belajar tidak hanya meningkatkan pemahaman akademis tetapi juga merangsang kreativitas dan keterampilan artistik siswa. Dengan memanfaatkan teknologi, guru dapat memberikan pembelajaran yang relevan, menyenangkan, dan sesuai dengan minat setiap siswa, menciptakan pengalaman belajar yang lebih kaya dan dinamis.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages